Selasa, 14 Agustus 2012

hey there..

it's been a looonnnggg timeeee..

sampai nggak tahu harus mulai dari mana.
yep, graduated from magister of psychology unpad. psychologist since 2011. gayaaaaa yaaaaa..?? hihihi.
psychologist by day and... what am i by night ya? 

spent my last year end with my besties in singapore. gayaaaaaaa yaaa..?? 

still with the same guy. well, a bit change karena dia nggak lagi anak laki-laki yang mencari dirinya karena sekarang dia sudah jadi pria yang menapaki siapa dirinya.

and finally, 
doing my dream job as a psychologist.
let's start with the fun part : this is what i always dreamt of. give something. in touch with everyone.
hal yang paling menyenangkan adalah bertemu klien. mencari tahu apa yang terjadi dan apa yang bisa dilakukan.
not so fun part : kadang2 kita terjebak dalam rutinitas dan lingkungan yang tidak selalu sesuai dengan apa yang diimpikan, apa yang diharapkan, apa yang diidealisasikan (is it a word?)
banyak hal yang rasanya membuat kita tidak menjadi apa yang kita inginkan.

lame, but it's true. bahwa bagaimanapun saya ingin jadi seseorang yang bisa melihat gelas setengah penuh, bukan setengah kosong.
lame, but it's true. bahwa di tengah kondisi apapun, paling tidak yang bisa dilakukan adalah melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan, terlepas dari kemungkinan bahwa apapun yang kita lakukan bisa saja dihancurkan dalam satu kedipan mata.
lame, but it's true. i want to keep my dream alive.

so, enough about me. what's up world? 

 
 
 



Kamis, 11 Februari 2010

sedih

Suatu hari saya pernah ditanya, apa itu sedih. Waktu itu saya yang sok tahu menjelaskan teori emosi dari psikologi umum.
Sore ini, hati saya sakiiiittt sekali. Ada rasa yang menggelegak dalam tekak yang memaksa ingin keluar. Dipaksa menelan ludah rasanya sakit.
Saya ingin cepat pulang.
Ingin cepat-cepat mandi.
Habis itu menangis sekencang-kencangnya.
Saya ingin bilang kepada teman saya yang dulu bertanya, ini lho sedih itu.
Perasaan yang sulit saya ungkapkan tapi menghantui seperti awan kelabu. Segelap langit sore ini.
Saya punya mimpi, tidak bisa dibilang kecil, tapi saya tidak mau menyebutnya terlalu besar.
Saya cinta dunia saya. Saya cinta anak-anak itu.
Mereka yang tidak pernah berhenti berlalri, atau bahkan mereka yang bahkan tidak bisa mengucapkan apa yang mereka inginkan.
Mereka yang lincah dengan mata yang begitu hidup, atau bahkan mereka yang tatapan matanya tak lagi punya makna.
Saya begitu menyayangi mereka.
Saya ingin melakukan sesuatu untuk mereka.
Saya ingin memberi mereka wadah untuk terus bermimpi, untuk tumbuh, untuk kelak mengepakkan sayap dan terbang tinggi.
Hingga saya bisa melambaikan tangan dan menatap langit yang dipenuhi langkah-langkah kaki mereka.
Tapi dunia memang tidak seindah yang saya bayangkan.
Ada orang-orang di luar sana yang diberkati lebih untuk bisa menyediakan wadah bagi mereka bertumbuh, tapi ternyata mengelolanya tanpa hati.
Pendidikan hanya jadi bisnis.
Tak ada cinta.
Sekolah hanya dinding bercat warna-warni, dengan segala fasilitas terbaik, dipenuhi tawa dan lari kaki-kaki mungil, tapi tidak ada hati yang mengasihi.
Malam ini saya cuma ingin memeluk diri saya sendiri.
Menangis.
Dan menggantungkan mimpi saya dalam doa.
Kalau boleh Tuhan, beri saya kesempatan mewujudkan mimpi saya.
Kalau Tuhan berkenan, jangan biarkan hati saya mati, cinta saya kering, ketulusan saya pupus. Saya mau mewujudkan mimpi itu dengan cinta.
Itu saja.

Selasa, 24 November 2009

silent is golden

hari ini hujan deras mengguyur kota bandung.
some people say this the real bandung, cold. for me, it's more like a bitter day.
it's probably what i feel.
i feel like i'm the the most jerk of all.
i wish i shutted my mouth.
the qoute is right, silent is golden.
God, give me the wisdom to know when i should keep it low and when i should say.
and i'm sorry.
i really am.

Minggu, 08 November 2009

is there any forever??

holaaaaaaa..
jeez, it looks like FOREVER since my last post. hehehehe.. lebay ya cin?
well.. as i figured today, hmmm is there any forever?
nothing speciall i guess, since my last post. gitu gitu aja.. yeah, you all know me, sepertinya hidup saya memang penuh dengan rutinitas.
mulai dari jam bangun pagi yang sama, urutan hal-hal yang dilakukan, just like my buncit said about me, i'm all about the routine.
lately, i do a lot of chat (it's true, A LOT! i guess i've never chat with anyone that long as i chat with this lovely person..) that makes my head spinning sometimes.
i've been searching FOREVER to have that kind of talk we used to do.
but today, i found out that however, we just like another citizens of the world.
we have to go to work, we have to live our life, and most important, we still have to face the reality. and as we all know, reality bites! it's hurt. but it's just the way it should be.
i was wishing that i can spend my FOREVER to have that talk with him, but i guess that's not what the reality will take me to.
and my buncit..
hmmm, my heart still jump up anytime i hear my cell rings the 1-2-3-4 by plain white T's which means he called. at the same time, still melt anytime he send me flat message that tells he miss me. and yet, the reality still sucks 'coz somehow it just take me through the step i've never ever want to step through. even though i'm still wishing to spen the rest of my life, FOREVER, with my buncit.
so, guess the reality does exist and as the citezens of the world and sane human being, we just have to face it.
there is any FOREVER? or there isn't such thing called FOREVER?
it's just too absurd for me.
ah, what the heck, i was born to be a dreamer and that's the point, right?
beside, we live to purseu or dream, aren't we? even we have to wake up and fall..

Selasa, 21 Juli 2009

dingin

i barely know what season is this, di bandung kok berasa di gurun ya???
>> tiba-tiba teringat guru SMA yang dipanggil abu sama kita soalnya mukanya mirip abu si monyetnya aladin, dan kalo dia lewat kita nyanyi "malam di araaabbbb seperti siangnyaaaaa" huahahahaahhaahah =))
mungkin ini pertanda bumi kita protes?
yang seharusnya musim kemarau jadi hujan, tapi bulan-bulan berakhiran -ber tahun kemarin kok masih hujan tiap hari.
musim pancaroba (sebenernya apa ya arti pancaroba?? buka kamus ah..) begini banyaaaakk yang sakit, termasuk saya jadi batuk yang bunyinya mirip anjing lagi menggonggong.
ga ada manis-manisnya, apalagi anggun.
biar batuknya ditutup macem putri raja abis kursus kepribadian tetep aja kalo bunyinya gitu jadi merusak image, hehehehehe.
saya jadi ingat, tadi menyalakan shower untuk mandi padahal belum dipakai cuma karena nunggu airnya jd hangat.
saya jadi ingat, saya yang kata temen-temen saya miss higienis ini baru saja menghabiskan banyak tissue, yang mungkin seharusnya bisa diirit.
belum lagi, coret-coret kertas ga bermakna trus kertasnya dirobek terus dibuang.
mungkin lewat batuk yang berbunyi tak beradab ini bumi lagi ngingetin saya, dia capek diperlakukan seenaknya.
setiap saya batuk, jadi merasa bersalah sama bumi.
maaf ya bumi, saya suka lupa sama kamu, padahal setiap hari saya tanahmu yang saya pijak, udaramu yang saya hirup, sinarmu yang menghangatkan, airmu yang menyejukkan.
padahal semua elemenmu jadi bagian tak terpisahkan hidup saya.
maaf..
mulai sekarang, saya mau lebih peduli sama kamu.
saya mau reduce, reuse, recycle.
saya sayang kamu bumi, sayang sekali..
maaf ya.. kita baikan ya?

Jumat, 05 Juni 2009

belajar dicintai

Hari ini, saya baru menyadari istilah yang sering dibilang banyak orang yang sedang jatuh cinta, belajar mencintai dan dicintai. Selama ini heeh heeh aja. Tapi hari ini, saya belajar hal baru, belajar dicintai.
Mungkin aneh ya, seumur hidup pasti kita dicintai orang tua, sahabat-sahabat, pacar, orang-orang di sekeliling kita. Tadi waktu ngobrol sama abang, saya bilang, "Dicintai itu nggak mudah, makanya belajar". Dia tertawa dan bilang, "Lo pacaran 3 taun baru sekarang bilang 'gitu".
Saya jadi terpekur.
Iya, selama ini saya belajar mencintai. Tapi belum belajar dicintai.
Saya belajar mencintai orang tua saya, bahwa dengan segala ketidaksempurnaan mereka, darah merekalah yang mengalir di tubuh saya. Dengan tangan mereka saya menjadi seperti sekarang.
Saya belajar mencintai sahabat-sahabat saya, dengan segala sifat mereka, dengan segala keajaiban tingkah laku mereka, dengan segala perbedaan kami.
Saya belajar mencintai pacar saya, dengan segala jalan pikirannya yang membuat saya geleng kepala, kekerasan hatinya yang sekarang membuat saya tersenyum, dengan segala sisinya yang tidak pernah diketahui orang lain, dengan segala rasa cinta saya yang membuat saya memaksa hati saya untuk menjadi lebih luas, lebih lebar, lebih dalam, untuk bisa menampung semua rasa saya untuknya.
Lihat, baru saja saya menulis betapa saya belajar mencintai. Sebesar itu.
Tapi saya tidak pernah belajar dicintai.
Bahwa dicintai juga menghasilkan konsekwensi, bahwa dicintai juga memerlukan komitmen, bahwa dicintai juga tidak mudah.
Sahabat yang hari ini sedang berbunga-bunga dengan kencannya, membuat saya semakin menyadari, saya harus belajar dicintai.
Karena ternyata tidak mudah, membiarkan orang lain ada di dalam, membiarkannya diam, membiarkannya melihat, membiarkannya tumbuh.
Tapi saya mau belajar dicintai. Sungguh.

Rabu, 03 Juni 2009

the missing link

Enggak, ini bukan the missing link yang itu, teorinya siapa tuh, yang katanya ada rantai yang hilang dr manusia sama monyet.
Bukaaannn.. saya nggak seilmiah itu, hehehehe..
Ini the missing link dari hidup saya. Yup. Have you ever felt that??
Saya punya teman, namanya ^matahari^, sepupunya sahabat saya. Dia punya diary sejak SD dan selalu menyempatkan diri menulis setiap pagi.
Saya jadi ingat, saya juga punya kebiasaan itu, sejak saya SD juga, tapi tangan-tangan yang tidak kelihatan memaksa saya memacu kaki mungil saya (beneran mungil, nggak boong, size 33, kalo ada yang ngado sepatu jangan sungkan ^^) terus bergerak mengejar mimpi. Tidak ada lagi sejenak untuk duduk, menyeruput teh hangat, berpiyama flanel atau sekedar berkaus oblong kebesaran, duduk sambil merenung, tersenyum sendiri, mengkerutkan kening, dan menulis. Sampai SMA saya masih rajin menulis, paling tidak dalam seminggu pasti ada dua atau tiga kali menulis. Kuliah semakin jarang. Sekarang apa lagi. Hmmhhh..
Saya rindu ritual itu. Ritual yang dulu dianggap suci. Ngumpet-ngumpet nulisnya, cerita cinta monyet. Ada kunci sama gemboknya, kuncinya dibawa ke sekolah biar mama nggak baca. Padahal tinggal ditarik doang tu gembok juga lepas, hahahahahaa..
Tidak ada yang terlupa, semua tertulis di sana.
Makin besar, ceritanya semakin seru. Ada persahabatan, ada berantem sama papa, ada cinta terlarang, pokoknya seru! Sinetron dubbing di Indosiar, yang ada naga terbangnya tapi rumahnya rumah gedong dan ada mobil plat B (keponakan teman saya sampai bertanya itu sebenarnya bersetting kerajaan apa kok ada naga terbang tapi ada mobil berplat nomor B) pastinya kalah seru!
Sampai suatu malam, sedang telepon dengan pacar, meruntut hari-hari kemarin yang tak bisa kami lewatkan bersama, saya lupa! Yak sodara-sodara!! Saya lupa apa yang saya lakukan kemarin lusa, minggu lalu, bulan lalu, saya lupaaa!!!!! Apalagi ketika pacar bertanya, bulan lalu film apa yang kami tonton, saya cuma bisa bilang lupa. Kalau sipacarsayayangodong itu memang selalu lupa, jadi jangan dibandingkan. Tapi ini saya, saya yang selalu menyisakan waktu untuk merenung hari sebelum tidur, saya yang detail dan perencana, saya yang harus serba teratur, tapi saya lupa.
Setelah menutup telepon, saya ingat sama teman saya ^matahari^. Beruntungnya ia, tak ada yang terlupa. Saya rindu ritual menulis itu.
Ada bagian yang hilang dari rantai hidup saya.
Saya tidak mau menjadi budak tangan-tangan tak terlihat.
Saya tidak mau menjadi robot yang melintasi hari sekedar hari.
Saya mau belajar di sekolah besar kehidupan, saya mau terus naik kelas, saya mau menjalaninya bukan sekedar bernapas.
Saya ingin mulai menulis lagi.
Sebagai pengingat, bahwa saya ada kemarin.
Sebagai pengingat, saya sudah belajar.
'Makasih ^matahari^, sudah membangkitkan kerinduan saya untuk menjadi manusia seutuhnya, bukan boneka berjalan.