Saya pikir semuanya akan kembali seperti biasa. Saya pikir hanya keterkejutan sesaat dan lalu menghilang. Tapi ternyata menata hati memang tidak semudah itu. Saya nggak berani telfon secuek biasa, kalau minta ditemenin bikin tugas malem-malem dan mata mulai sayup. Saya nggak berani SMS padahal lagi ada lagu "Pernah Muda"-nya BCL, lagu wajib saya untuk SMS dia, cuma menyanyikan sebaris kalimatnya. Ada apa ini?
Saya mulai mencari, apa yang terjadi. Saya mulai menilik ke dalam hati, ada apa di sana.
Waktu, boleh kembali sebentar ke sore itu? Biar saya nikmati debaran jantung saya tanpa sibuk berpikir. Biar saya endapkan dulu rasanya tanpa bertanya. Karena tiba-tiba saya ingin mengenangnya, meski itu hanya perbincangan as always yang mungkin tanpa makna.
Mungkin besok, lusa, minggu depan, bulan depan, semuanya akan kembali seperti biasa. Karena dia selalu ada. Seperti biasanya. Tapi biar sore itu, as always yang biasanya itu, ingin saya kenang, ingin saya simpan, dan setiap saya recall, saya akan tersenyum manis sambil memejamkan mata. Berharap mendengar suaranya.
Saya mulai mencari, apa yang terjadi. Saya mulai menilik ke dalam hati, ada apa di sana.
Waktu, boleh kembali sebentar ke sore itu? Biar saya nikmati debaran jantung saya tanpa sibuk berpikir. Biar saya endapkan dulu rasanya tanpa bertanya. Karena tiba-tiba saya ingin mengenangnya, meski itu hanya perbincangan as always yang mungkin tanpa makna.
Mungkin besok, lusa, minggu depan, bulan depan, semuanya akan kembali seperti biasa. Karena dia selalu ada. Seperti biasanya. Tapi biar sore itu, as always yang biasanya itu, ingin saya kenang, ingin saya simpan, dan setiap saya recall, saya akan tersenyum manis sambil memejamkan mata. Berharap mendengar suaranya.
1 komentar:
Yovie, Yovie ... gue suka tulisan yg ini. Metafornya kena bgt, deket, dan
"soft, cool and sweet like ice cream ^_^"
Posting Komentar