hari ini hujan deras mengguyur kota bandung.
some people say this the real bandung, cold. for me, it's more like a bitter day.
it's probably what i feel.
i feel like i'm the the most jerk of all.
i wish i shutted my mouth.
the qoute is right, silent is golden.
God, give me the wisdom to know when i should keep it low and when i should say.
and i'm sorry.
i really am.
Selasa, 24 November 2009
Minggu, 08 November 2009
is there any forever??
holaaaaaaa..
jeez, it looks like FOREVER since my last post. hehehehe.. lebay ya cin?
well.. as i figured today, hmmm is there any forever?
nothing speciall i guess, since my last post. gitu gitu aja.. yeah, you all know me, sepertinya hidup saya memang penuh dengan rutinitas.
mulai dari jam bangun pagi yang sama, urutan hal-hal yang dilakukan, just like my buncit said about me, i'm all about the routine.
lately, i do a lot of chat (it's true, A LOT! i guess i've never chat with anyone that long as i chat with this lovely person..) that makes my head spinning sometimes.
i've been searching FOREVER to have that kind of talk we used to do.
but today, i found out that however, we just like another citizens of the world.
we have to go to work, we have to live our life, and most important, we still have to face the reality. and as we all know, reality bites! it's hurt. but it's just the way it should be.
i was wishing that i can spend my FOREVER to have that talk with him, but i guess that's not what the reality will take me to.
and my buncit..
hmmm, my heart still jump up anytime i hear my cell rings the 1-2-3-4 by plain white T's which means he called. at the same time, still melt anytime he send me flat message that tells he miss me. and yet, the reality still sucks 'coz somehow it just take me through the step i've never ever want to step through. even though i'm still wishing to spen the rest of my life, FOREVER, with my buncit.
so, guess the reality does exist and as the citezens of the world and sane human being, we just have to face it.
there is any FOREVER? or there isn't such thing called FOREVER?
it's just too absurd for me.
ah, what the heck, i was born to be a dreamer and that's the point, right?
beside, we live to purseu or dream, aren't we? even we have to wake up and fall..
jeez, it looks like FOREVER since my last post. hehehehe.. lebay ya cin?
well.. as i figured today, hmmm is there any forever?
nothing speciall i guess, since my last post. gitu gitu aja.. yeah, you all know me, sepertinya hidup saya memang penuh dengan rutinitas.
mulai dari jam bangun pagi yang sama, urutan hal-hal yang dilakukan, just like my buncit said about me, i'm all about the routine.
lately, i do a lot of chat (it's true, A LOT! i guess i've never chat with anyone that long as i chat with this lovely person..) that makes my head spinning sometimes.
i've been searching FOREVER to have that kind of talk we used to do.
but today, i found out that however, we just like another citizens of the world.
we have to go to work, we have to live our life, and most important, we still have to face the reality. and as we all know, reality bites! it's hurt. but it's just the way it should be.
i was wishing that i can spend my FOREVER to have that talk with him, but i guess that's not what the reality will take me to.
and my buncit..
hmmm, my heart still jump up anytime i hear my cell rings the 1-2-3-4 by plain white T's which means he called. at the same time, still melt anytime he send me flat message that tells he miss me. and yet, the reality still sucks 'coz somehow it just take me through the step i've never ever want to step through. even though i'm still wishing to spen the rest of my life, FOREVER, with my buncit.
so, guess the reality does exist and as the citezens of the world and sane human being, we just have to face it.
there is any FOREVER? or there isn't such thing called FOREVER?
it's just too absurd for me.
ah, what the heck, i was born to be a dreamer and that's the point, right?
beside, we live to purseu or dream, aren't we? even we have to wake up and fall..
Selasa, 21 Juli 2009
dingin
i barely know what season is this, di bandung kok berasa di gurun ya???
>> tiba-tiba teringat guru SMA yang dipanggil abu sama kita soalnya mukanya mirip abu si monyetnya aladin, dan kalo dia lewat kita nyanyi "malam di araaabbbb seperti siangnyaaaaa" huahahahaahhaahah =))
mungkin ini pertanda bumi kita protes?
yang seharusnya musim kemarau jadi hujan, tapi bulan-bulan berakhiran -ber tahun kemarin kok masih hujan tiap hari.
musim pancaroba (sebenernya apa ya arti pancaroba?? buka kamus ah..) begini banyaaaakk yang sakit, termasuk saya jadi batuk yang bunyinya mirip anjing lagi menggonggong.
ga ada manis-manisnya, apalagi anggun.
biar batuknya ditutup macem putri raja abis kursus kepribadian tetep aja kalo bunyinya gitu jadi merusak image, hehehehehe.
saya jadi ingat, tadi menyalakan shower untuk mandi padahal belum dipakai cuma karena nunggu airnya jd hangat.
saya jadi ingat, saya yang kata temen-temen saya miss higienis ini baru saja menghabiskan banyak tissue, yang mungkin seharusnya bisa diirit.
belum lagi, coret-coret kertas ga bermakna trus kertasnya dirobek terus dibuang.
mungkin lewat batuk yang berbunyi tak beradab ini bumi lagi ngingetin saya, dia capek diperlakukan seenaknya.
setiap saya batuk, jadi merasa bersalah sama bumi.
maaf ya bumi, saya suka lupa sama kamu, padahal setiap hari saya tanahmu yang saya pijak, udaramu yang saya hirup, sinarmu yang menghangatkan, airmu yang menyejukkan.
padahal semua elemenmu jadi bagian tak terpisahkan hidup saya.
maaf..
mulai sekarang, saya mau lebih peduli sama kamu.
saya mau reduce, reuse, recycle.
saya sayang kamu bumi, sayang sekali..
maaf ya.. kita baikan ya?
>> tiba-tiba teringat guru SMA yang dipanggil abu sama kita soalnya mukanya mirip abu si monyetnya aladin, dan kalo dia lewat kita nyanyi "malam di araaabbbb seperti siangnyaaaaa" huahahahaahhaahah =))
mungkin ini pertanda bumi kita protes?
yang seharusnya musim kemarau jadi hujan, tapi bulan-bulan berakhiran -ber tahun kemarin kok masih hujan tiap hari.
musim pancaroba (sebenernya apa ya arti pancaroba?? buka kamus ah..) begini banyaaaakk yang sakit, termasuk saya jadi batuk yang bunyinya mirip anjing lagi menggonggong.
ga ada manis-manisnya, apalagi anggun.
biar batuknya ditutup macem putri raja abis kursus kepribadian tetep aja kalo bunyinya gitu jadi merusak image, hehehehehe.
saya jadi ingat, tadi menyalakan shower untuk mandi padahal belum dipakai cuma karena nunggu airnya jd hangat.
saya jadi ingat, saya yang kata temen-temen saya miss higienis ini baru saja menghabiskan banyak tissue, yang mungkin seharusnya bisa diirit.
belum lagi, coret-coret kertas ga bermakna trus kertasnya dirobek terus dibuang.
mungkin lewat batuk yang berbunyi tak beradab ini bumi lagi ngingetin saya, dia capek diperlakukan seenaknya.
setiap saya batuk, jadi merasa bersalah sama bumi.
maaf ya bumi, saya suka lupa sama kamu, padahal setiap hari saya tanahmu yang saya pijak, udaramu yang saya hirup, sinarmu yang menghangatkan, airmu yang menyejukkan.
padahal semua elemenmu jadi bagian tak terpisahkan hidup saya.
maaf..
mulai sekarang, saya mau lebih peduli sama kamu.
saya mau reduce, reuse, recycle.
saya sayang kamu bumi, sayang sekali..
maaf ya.. kita baikan ya?
Jumat, 05 Juni 2009
belajar dicintai
Hari ini, saya baru menyadari istilah yang sering dibilang banyak orang yang sedang jatuh cinta, belajar mencintai dan dicintai. Selama ini heeh heeh aja. Tapi hari ini, saya belajar hal baru, belajar dicintai.
Mungkin aneh ya, seumur hidup pasti kita dicintai orang tua, sahabat-sahabat, pacar, orang-orang di sekeliling kita. Tadi waktu ngobrol sama abang, saya bilang, "Dicintai itu nggak mudah, makanya belajar". Dia tertawa dan bilang, "Lo pacaran 3 taun baru sekarang bilang 'gitu".
Saya jadi terpekur.
Iya, selama ini saya belajar mencintai. Tapi belum belajar dicintai.
Saya belajar mencintai orang tua saya, bahwa dengan segala ketidaksempurnaan mereka, darah merekalah yang mengalir di tubuh saya. Dengan tangan mereka saya menjadi seperti sekarang.
Saya belajar mencintai sahabat-sahabat saya, dengan segala sifat mereka, dengan segala keajaiban tingkah laku mereka, dengan segala perbedaan kami.
Saya belajar mencintai pacar saya, dengan segala jalan pikirannya yang membuat saya geleng kepala, kekerasan hatinya yang sekarang membuat saya tersenyum, dengan segala sisinya yang tidak pernah diketahui orang lain, dengan segala rasa cinta saya yang membuat saya memaksa hati saya untuk menjadi lebih luas, lebih lebar, lebih dalam, untuk bisa menampung semua rasa saya untuknya.
Lihat, baru saja saya menulis betapa saya belajar mencintai. Sebesar itu.
Tapi saya tidak pernah belajar dicintai.
Bahwa dicintai juga menghasilkan konsekwensi, bahwa dicintai juga memerlukan komitmen, bahwa dicintai juga tidak mudah.
Sahabat yang hari ini sedang berbunga-bunga dengan kencannya, membuat saya semakin menyadari, saya harus belajar dicintai.
Karena ternyata tidak mudah, membiarkan orang lain ada di dalam, membiarkannya diam, membiarkannya melihat, membiarkannya tumbuh.
Tapi saya mau belajar dicintai. Sungguh.
Mungkin aneh ya, seumur hidup pasti kita dicintai orang tua, sahabat-sahabat, pacar, orang-orang di sekeliling kita. Tadi waktu ngobrol sama abang, saya bilang, "Dicintai itu nggak mudah, makanya belajar". Dia tertawa dan bilang, "Lo pacaran 3 taun baru sekarang bilang 'gitu".
Saya jadi terpekur.
Iya, selama ini saya belajar mencintai. Tapi belum belajar dicintai.
Saya belajar mencintai orang tua saya, bahwa dengan segala ketidaksempurnaan mereka, darah merekalah yang mengalir di tubuh saya. Dengan tangan mereka saya menjadi seperti sekarang.
Saya belajar mencintai sahabat-sahabat saya, dengan segala sifat mereka, dengan segala keajaiban tingkah laku mereka, dengan segala perbedaan kami.
Saya belajar mencintai pacar saya, dengan segala jalan pikirannya yang membuat saya geleng kepala, kekerasan hatinya yang sekarang membuat saya tersenyum, dengan segala sisinya yang tidak pernah diketahui orang lain, dengan segala rasa cinta saya yang membuat saya memaksa hati saya untuk menjadi lebih luas, lebih lebar, lebih dalam, untuk bisa menampung semua rasa saya untuknya.
Lihat, baru saja saya menulis betapa saya belajar mencintai. Sebesar itu.
Tapi saya tidak pernah belajar dicintai.
Bahwa dicintai juga menghasilkan konsekwensi, bahwa dicintai juga memerlukan komitmen, bahwa dicintai juga tidak mudah.
Sahabat yang hari ini sedang berbunga-bunga dengan kencannya, membuat saya semakin menyadari, saya harus belajar dicintai.
Karena ternyata tidak mudah, membiarkan orang lain ada di dalam, membiarkannya diam, membiarkannya melihat, membiarkannya tumbuh.
Tapi saya mau belajar dicintai. Sungguh.
Rabu, 03 Juni 2009
the missing link
Enggak, ini bukan the missing link yang itu, teorinya siapa tuh, yang katanya ada rantai yang hilang dr manusia sama monyet.
Bukaaannn.. saya nggak seilmiah itu, hehehehe..
Ini the missing link dari hidup saya. Yup. Have you ever felt that??
Saya punya teman, namanya ^matahari^, sepupunya sahabat saya. Dia punya diary sejak SD dan selalu menyempatkan diri menulis setiap pagi.
Saya jadi ingat, saya juga punya kebiasaan itu, sejak saya SD juga, tapi tangan-tangan yang tidak kelihatan memaksa saya memacu kaki mungil saya (beneran mungil, nggak boong, size 33, kalo ada yang ngado sepatu jangan sungkan ^^) terus bergerak mengejar mimpi. Tidak ada lagi sejenak untuk duduk, menyeruput teh hangat, berpiyama flanel atau sekedar berkaus oblong kebesaran, duduk sambil merenung, tersenyum sendiri, mengkerutkan kening, dan menulis. Sampai SMA saya masih rajin menulis, paling tidak dalam seminggu pasti ada dua atau tiga kali menulis. Kuliah semakin jarang. Sekarang apa lagi. Hmmhhh..
Saya rindu ritual itu. Ritual yang dulu dianggap suci. Ngumpet-ngumpet nulisnya, cerita cinta monyet. Ada kunci sama gemboknya, kuncinya dibawa ke sekolah biar mama nggak baca. Padahal tinggal ditarik doang tu gembok juga lepas, hahahahahaa..
Tidak ada yang terlupa, semua tertulis di sana.
Makin besar, ceritanya semakin seru. Ada persahabatan, ada berantem sama papa, ada cinta terlarang, pokoknya seru! Sinetron dubbing di Indosiar, yang ada naga terbangnya tapi rumahnya rumah gedong dan ada mobil plat B (keponakan teman saya sampai bertanya itu sebenarnya bersetting kerajaan apa kok ada naga terbang tapi ada mobil berplat nomor B) pastinya kalah seru!
Sampai suatu malam, sedang telepon dengan pacar, meruntut hari-hari kemarin yang tak bisa kami lewatkan bersama, saya lupa! Yak sodara-sodara!! Saya lupa apa yang saya lakukan kemarin lusa, minggu lalu, bulan lalu, saya lupaaa!!!!! Apalagi ketika pacar bertanya, bulan lalu film apa yang kami tonton, saya cuma bisa bilang lupa. Kalau sipacarsayayangodong itu memang selalu lupa, jadi jangan dibandingkan. Tapi ini saya, saya yang selalu menyisakan waktu untuk merenung hari sebelum tidur, saya yang detail dan perencana, saya yang harus serba teratur, tapi saya lupa.
Setelah menutup telepon, saya ingat sama teman saya ^matahari^. Beruntungnya ia, tak ada yang terlupa. Saya rindu ritual menulis itu.
Ada bagian yang hilang dari rantai hidup saya.
Saya tidak mau menjadi budak tangan-tangan tak terlihat.
Saya tidak mau menjadi robot yang melintasi hari sekedar hari.
Saya mau belajar di sekolah besar kehidupan, saya mau terus naik kelas, saya mau menjalaninya bukan sekedar bernapas.
Saya ingin mulai menulis lagi.
Sebagai pengingat, bahwa saya ada kemarin.
Sebagai pengingat, saya sudah belajar.
'Makasih ^matahari^, sudah membangkitkan kerinduan saya untuk menjadi manusia seutuhnya, bukan boneka berjalan.
Bukaaannn.. saya nggak seilmiah itu, hehehehe..
Ini the missing link dari hidup saya. Yup. Have you ever felt that??
Saya punya teman, namanya ^matahari^, sepupunya sahabat saya. Dia punya diary sejak SD dan selalu menyempatkan diri menulis setiap pagi.
Saya jadi ingat, saya juga punya kebiasaan itu, sejak saya SD juga, tapi tangan-tangan yang tidak kelihatan memaksa saya memacu kaki mungil saya (beneran mungil, nggak boong, size 33, kalo ada yang ngado sepatu jangan sungkan ^^) terus bergerak mengejar mimpi. Tidak ada lagi sejenak untuk duduk, menyeruput teh hangat, berpiyama flanel atau sekedar berkaus oblong kebesaran, duduk sambil merenung, tersenyum sendiri, mengkerutkan kening, dan menulis. Sampai SMA saya masih rajin menulis, paling tidak dalam seminggu pasti ada dua atau tiga kali menulis. Kuliah semakin jarang. Sekarang apa lagi. Hmmhhh..
Saya rindu ritual itu. Ritual yang dulu dianggap suci. Ngumpet-ngumpet nulisnya, cerita cinta monyet. Ada kunci sama gemboknya, kuncinya dibawa ke sekolah biar mama nggak baca. Padahal tinggal ditarik doang tu gembok juga lepas, hahahahahaa..
Tidak ada yang terlupa, semua tertulis di sana.
Makin besar, ceritanya semakin seru. Ada persahabatan, ada berantem sama papa, ada cinta terlarang, pokoknya seru! Sinetron dubbing di Indosiar, yang ada naga terbangnya tapi rumahnya rumah gedong dan ada mobil plat B (keponakan teman saya sampai bertanya itu sebenarnya bersetting kerajaan apa kok ada naga terbang tapi ada mobil berplat nomor B) pastinya kalah seru!
Sampai suatu malam, sedang telepon dengan pacar, meruntut hari-hari kemarin yang tak bisa kami lewatkan bersama, saya lupa! Yak sodara-sodara!! Saya lupa apa yang saya lakukan kemarin lusa, minggu lalu, bulan lalu, saya lupaaa!!!!! Apalagi ketika pacar bertanya, bulan lalu film apa yang kami tonton, saya cuma bisa bilang lupa. Kalau sipacarsayayangodong itu memang selalu lupa, jadi jangan dibandingkan. Tapi ini saya, saya yang selalu menyisakan waktu untuk merenung hari sebelum tidur, saya yang detail dan perencana, saya yang harus serba teratur, tapi saya lupa.
Setelah menutup telepon, saya ingat sama teman saya ^matahari^. Beruntungnya ia, tak ada yang terlupa. Saya rindu ritual menulis itu.
Ada bagian yang hilang dari rantai hidup saya.
Saya tidak mau menjadi budak tangan-tangan tak terlihat.
Saya tidak mau menjadi robot yang melintasi hari sekedar hari.
Saya mau belajar di sekolah besar kehidupan, saya mau terus naik kelas, saya mau menjalaninya bukan sekedar bernapas.
Saya ingin mulai menulis lagi.
Sebagai pengingat, bahwa saya ada kemarin.
Sebagai pengingat, saya sudah belajar.
'Makasih ^matahari^, sudah membangkitkan kerinduan saya untuk menjadi manusia seutuhnya, bukan boneka berjalan.
Kamis, 14 Mei 2009
manusia usap-usap
"manusia usap-usap"
Saya pernah dapat julukan itu dari seorang teman.
Entah kenapa saya suka usap-usap.
Paling parah, dulu saya pernah nggak sengaja nunjukin arah jalan yang macet ke mantan pacar saya, padahal kita lagi buru-baru nganter ibunya ke Stasiun Gambir. Untungnya masih keburu, si Tante nggak terlambat. Saya ngga enaaaakkk banget sama si Tante terus saya bilang, "Aduh Tante, maaf banget yaa.." sambil tanpa sadar mengusap-usap si Tante. Dia nyengir sambil bilang, "Ada juga kamu kali tuh yang tegang, kok malah ngusap-ngusap aku..".
Saya mesem, si Mantan bilang, "Dia emang gitu, Mam.." sambil mesem juga ke saya.
Tapi akhir-akhir ini saya jarang usap-usap.
Saya sadar, waktu semalam sebelum tidur, saya tiba-tiba memeluk boneka Snowy hadiah Natal tahun kemarin dari seorang sahabat, lalu saya usap-usap si Snowy.
Malam itu, Snowy tersenyum, karena wajahnya memang selalu tersenyum dengan mata bulatnya.
Malam itu, saya juga tersenyum, sambil mengusap-usap Snowy.
Malam itu, saya tidur nyenyak sekali dan terbangun sambil memeluk Snowy.
Selamat Pagi.. ^^
Manusia Usap-usap Datang Lagi.
Saya pernah dapat julukan itu dari seorang teman.
Entah kenapa saya suka usap-usap.
Paling parah, dulu saya pernah nggak sengaja nunjukin arah jalan yang macet ke mantan pacar saya, padahal kita lagi buru-baru nganter ibunya ke Stasiun Gambir. Untungnya masih keburu, si Tante nggak terlambat. Saya ngga enaaaakkk banget sama si Tante terus saya bilang, "Aduh Tante, maaf banget yaa.." sambil tanpa sadar mengusap-usap si Tante. Dia nyengir sambil bilang, "Ada juga kamu kali tuh yang tegang, kok malah ngusap-ngusap aku..".
Saya mesem, si Mantan bilang, "Dia emang gitu, Mam.." sambil mesem juga ke saya.
Tapi akhir-akhir ini saya jarang usap-usap.
Saya sadar, waktu semalam sebelum tidur, saya tiba-tiba memeluk boneka Snowy hadiah Natal tahun kemarin dari seorang sahabat, lalu saya usap-usap si Snowy.
Malam itu, Snowy tersenyum, karena wajahnya memang selalu tersenyum dengan mata bulatnya.
Malam itu, saya juga tersenyum, sambil mengusap-usap Snowy.
Malam itu, saya tidur nyenyak sekali dan terbangun sambil memeluk Snowy.
Selamat Pagi.. ^^
Manusia Usap-usap Datang Lagi.
Rabu, 29 April 2009
tidak menginginkan hal yang sama
semua orang berhak punya keinginan
semua orang berhak berbeda
tetapi kenapa ada ada godam yang memukul hati
saat keinginanmu tidak sama dengan keinginanku?
padahal dari dulu aku tahu
kita tidak pernah sama
caramu berpikir, berbicara, bertindak
siapa aku, dengan apa aku, bagaimana aku
kita tidak pernah sama
dan kita berjalan beriringan dengan semua ketidaksamaan kita
tapi malam ini
jantungku berdetak cepat
denyutannya bahkan sampai ke kepalaku
sampai nyeri rasanya mukaku
hanya karena
keinginanmu tak sama dengan keinginanku
semua orang berhak berbeda
tetapi kenapa ada ada godam yang memukul hati
saat keinginanmu tidak sama dengan keinginanku?
padahal dari dulu aku tahu
kita tidak pernah sama
caramu berpikir, berbicara, bertindak
siapa aku, dengan apa aku, bagaimana aku
kita tidak pernah sama
dan kita berjalan beriringan dengan semua ketidaksamaan kita
tapi malam ini
jantungku berdetak cepat
denyutannya bahkan sampai ke kepalaku
sampai nyeri rasanya mukaku
hanya karena
keinginanmu tak sama dengan keinginanku
Kamis, 02 April 2009
merasa bodoh
Pernahkan Anda men-silent-kan handphone Anda namun setiap 5 menit Anda men-cek untuk memastikan orang yang Anda nantikan menghubungi atau sekedar mengirim SMS..??
Pernahkan Anda bolak-balik meng-klik tanda online-offline di messanger Anda sambil bertanya-tanya apakah orang yang Anda nantikan sedang online..??
Atau pernahkan Anda melamun saat berkendara dan sedang berhenti karena lampu merah, berpikir di manakah gerangan orang yang sedang Anda lamunkan..??
Atau mungkin ketika sebuah lagu sedang diputar di stasiun televisi pernahkah Anda melonjak lalu tersenyum karena teringat kepada seseorang..??
Sekali waktu, mungkinkah Anda menggenggam erat handphone Anda seakan-akan hidup mati Anda tergantung pada benda itu, dan ketika benda itu berbunyi jantung Anda seolah berhenti berdetak..??
Saya pernah mengalami semua itu
Saya sedang mengalami semua itu.
Saya merasa bodoh.
Positif.
Pernahkan Anda bolak-balik meng-klik tanda online-offline di messanger Anda sambil bertanya-tanya apakah orang yang Anda nantikan sedang online..??
Atau pernahkan Anda melamun saat berkendara dan sedang berhenti karena lampu merah, berpikir di manakah gerangan orang yang sedang Anda lamunkan..??
Atau mungkin ketika sebuah lagu sedang diputar di stasiun televisi pernahkah Anda melonjak lalu tersenyum karena teringat kepada seseorang..??
Sekali waktu, mungkinkah Anda menggenggam erat handphone Anda seakan-akan hidup mati Anda tergantung pada benda itu, dan ketika benda itu berbunyi jantung Anda seolah berhenti berdetak..??
Saya pernah mengalami semua itu
Saya sedang mengalami semua itu.
Saya merasa bodoh.
Positif.
Minggu, 29 Maret 2009
bicara hati
Untuk soal yang satu ini, memang ada banyaaaaaakkkkk bangeeeeetttt hal yang tidak pernah bisa mengerti. Seorang sahabat pernah jatuh cinta, secinta-cintanya, paling mentok kayaknya. Selalu bersama, amplop sama perangko sampai kalah, semut sama gula sampai iri hati. Satu dan lain hal terjadi, akhirnya saling membenci. Kalah minyak sama air. Bulan sama matahari saja masih bisa ketemu kalau gerhana, yang ini luar biasa saling membenci. Yang bingung jelas para sahabat. Kalau mau ngumpul harus ngabarin yang mana? Yang satu datang, yang satu pasti berhalangan. Caci maki mengganti senyum malu-malu, air mata dan kemarahan menggantikan binar cinta. Lewat berapa bulan, kembali hati bicara (mungkin..yang ini masih saya ragukan) . Yang tadinya dihina kembali disanjung, yang tadinya dibuang hingga hancur berkeping-keping kini kembali direkatkan satu per satu, dengan apa yang masih tersisa. Orang Sunda bilang dipoyok dilebok. Orang Belanda bilang menjilat ludah sendiri. Siapa yang kembali dibuat repot? Jelas para sahabat. Tidak mengerti seperti apa peran yang diharapkan.
Sebenarnya hati bisa bicara nggak sih?
Demi senyum sumringah, mata berbinar dan tawa lepas, kami jelas mendoakan yang terbaik. Saya hanya ingin bertanya, karena seringkali hati saya merasa berbeda dengan apa yang saya lakukan. Apa itu artinya saya tidak jujur? Seringkali jika mengikuti inginnya hati, ada yang bisa terluka, atau mungkin keadaan yang tidak memungkinkan.
Kalau hati bisa bicara, mungkin sudah habis saya dimakinya.
Senyum yang sumringah, mata yang berbinar dan tawa yang lepas itu, apakah hati yang memintanya demikian?
Ah, memang susah bicara hati..
Hati saya merindu, padanya yang mungkin tak boleh saya rindukan.
Kalau hati bisa bicara, mungkin saya akan akan jadi orang tersalah sedunia.
Hati bisa menyuruh bermimpi nggak ya?
Saya suka bermimpi dia yang seharusnya tak boleh saya impikan.
Dan yang paling menakutkan, hati saya terasa nyaman setelah memimpikannya.
Ah, memang susah bicara hati..
Sebenarnya hati bisa bicara nggak sih?
Demi senyum sumringah, mata berbinar dan tawa lepas, kami jelas mendoakan yang terbaik. Saya hanya ingin bertanya, karena seringkali hati saya merasa berbeda dengan apa yang saya lakukan. Apa itu artinya saya tidak jujur? Seringkali jika mengikuti inginnya hati, ada yang bisa terluka, atau mungkin keadaan yang tidak memungkinkan.
Kalau hati bisa bicara, mungkin sudah habis saya dimakinya.
Senyum yang sumringah, mata yang berbinar dan tawa yang lepas itu, apakah hati yang memintanya demikian?
Ah, memang susah bicara hati..
Hati saya merindu, padanya yang mungkin tak boleh saya rindukan.
Kalau hati bisa bicara, mungkin saya akan akan jadi orang tersalah sedunia.
Hati bisa menyuruh bermimpi nggak ya?
Saya suka bermimpi dia yang seharusnya tak boleh saya impikan.
Dan yang paling menakutkan, hati saya terasa nyaman setelah memimpikannya.
Ah, memang susah bicara hati..
Kamis, 26 Maret 2009
banyak hal yang tidak ternilai harganya
contohnya..
- menghirup udara setelah hujan, campuran bau tanah dan kesegaran air, mhhh.. the best!
- tidur nyenyak dan mimpi indah
- air mata terharu
- senyum seseorang yang sangat disayangi ketika bangun tidur
- pelangi
- bintang jatuh
- tertawa terpingkal-pingkal
- mencium wangi bunga mawar baru mekar
- cium hangat orangtua
- melihat bayi-bayi lucu yang baru lahir di ruang bayi
- last but not least, persahabatan
jadiii, kalo ada yang merasa bahwa hidupnya paling malang di dunia tanpa bisa melihat bahwa semua orang tidak lepas dari pergumulan masing-masing, dia adalah orang yang tidak bisa belajar dan tidak bisa menghargai hidup.
karena ada banyak hal yang tidak ternilai dengan uang, kawan..
Jumat, 13 Maret 2009
lucky..
Yup, inspired by a song called LUCKY by Jason Mraz feat. Colbie Cailat, that's exactly how I feel now. Minggu-minggu kemarin rasanya di awang-awang banget, banyak berkhayal tentang sesuatu yang rasanya terlalu jauh, tentang eskrim rasa tuttyfruity. Belum lagi bermimpi tentang sosok yang selalu ada tapi kini rasanya terasa asing dan jauh. Setiap terbangun seperti menyimpan perasaan bersalah setebal kabut Bandung dua hari yang lalu. Semuanya terasa benar, tapi saya tahu, ada yang salah.
Dua hari yang lalu, saya berlibur bersama sahabat-sahabat gila saya ke luar kota. Tidak terlalu jauh, tapi saya sangat bersyukur dan merasa beruntung dikeliling sahabat-sahabat saya. Liburan yang hanya sesaat tapi saya tahu, akan saya kenang selamanya.
Lebih dari itu, saya merasa beruntung dengan hidaup saya sekarang. Maaf, saya sudah berhenti berangan-angan tentang apa yang tidak ada. Maaf, jika kini eskrim beraneka rasa itu kini terasa hambar. Saya hanya menapaki setiap hari saya dengan sangat beruntung dan bersyukur dengan apa yang saya punya, eskrim vanila, tanpa topping apa-apa. Saya menyedokinya dengan hikmat, menyuapnya penuh sayang, menelannya sambil tersenyum.
Do you hear me, talking to you, across the water, across the deep blue ocean, under the open sky?
Oh my baby, I'm trying..
Boy, I hear you in my dreams, feel your whisper across the sea, keep you with me in my heart.
You make it easier when life gets hard.
Lucky I'm in love with my bestfriend, lucky have been where I have been, lucky to becoming home again..
They don't know how long it takes, waiting for a love like this.
Every time we said goodbye, I wish we had a one more kiss.
I wait for you, I promise you a way..
Lucky I'm in love with my bestfriend, lucky to have been where I have been, lucky to becoming home again.
Lucky we're in love in every way, lucky to have stayed where we have stayed, lucky to becoming home someday.
So I'm saving through the sea, to an island where we're meet.
You hear the music fill the air, I put a flower in your hair.
Though I'm resist to the trees, saw some pretty, you're all I see.
As the world keep spinning 'round, you hold me right here, right now.
Lucky I'm in love with my bestfriend, lucky to have been where I have been, lucky to becoming home again.
Lucky we're in love in every way, lucky to have stayed where we have stayed, lucky to becoming home someday.
Dua hari yang lalu, saya berlibur bersama sahabat-sahabat gila saya ke luar kota. Tidak terlalu jauh, tapi saya sangat bersyukur dan merasa beruntung dikeliling sahabat-sahabat saya. Liburan yang hanya sesaat tapi saya tahu, akan saya kenang selamanya.
Lebih dari itu, saya merasa beruntung dengan hidaup saya sekarang. Maaf, saya sudah berhenti berangan-angan tentang apa yang tidak ada. Maaf, jika kini eskrim beraneka rasa itu kini terasa hambar. Saya hanya menapaki setiap hari saya dengan sangat beruntung dan bersyukur dengan apa yang saya punya, eskrim vanila, tanpa topping apa-apa. Saya menyedokinya dengan hikmat, menyuapnya penuh sayang, menelannya sambil tersenyum.
Do you hear me, talking to you, across the water, across the deep blue ocean, under the open sky?
Oh my baby, I'm trying..
Boy, I hear you in my dreams, feel your whisper across the sea, keep you with me in my heart.
You make it easier when life gets hard.
Lucky I'm in love with my bestfriend, lucky have been where I have been, lucky to becoming home again..
They don't know how long it takes, waiting for a love like this.
Every time we said goodbye, I wish we had a one more kiss.
I wait for you, I promise you a way..
Lucky I'm in love with my bestfriend, lucky to have been where I have been, lucky to becoming home again.
Lucky we're in love in every way, lucky to have stayed where we have stayed, lucky to becoming home someday.
So I'm saving through the sea, to an island where we're meet.
You hear the music fill the air, I put a flower in your hair.
Though I'm resist to the trees, saw some pretty, you're all I see.
As the world keep spinning 'round, you hold me right here, right now.
Lucky I'm in love with my bestfriend, lucky to have been where I have been, lucky to becoming home again.
Lucky we're in love in every way, lucky to have stayed where we have stayed, lucky to becoming home someday.
Minggu, 22 Februari 2009
waktu hujan sore-sore
Waktu hujan sore-sore, kita duduk di sudut sebuah cafe. Bicara tentang hidup, bicara tentang hari, bicara tentang kita. Waktu hujan sore-sore, kita tertawa sepuasnya, tak peduli tatapan sirik orang-orang di sekeliling kita, tak peduli pelayan cafe ingin mengusir rasanya, tak peduli dingin Bandung yang menusuk, atau bahkan kabut mulai menyelimuti. Kita bercanda, kita tertawa kita berteriak-teriak, kita berpelukan seperti tak ada lagi esok hari. Kita saling mencela, kita saling meledek, tapi kita saling mencinta. Waktu hujan sore-sore, kita belajar menghargai apa yang kita punya, yakni 5 jam yang membuat hidup kita kaya. Waktu hujan sore-sore, kita menikmati dunia, kita mengucap syukur pada Yang Empunya dengan cara yang kita bisa. Kita berkhayal seolah dunia milik kita, kita bermimpi seakan kita pemenangnya. Ya, aku pemenangnya, karena aku punya kalian.
Terimakasih para sahabat, untuk waktu hujan sore-sore yang kita bagi bersama. Semuanya terekam dalam ingatan, tersimpan dalam hati, bekalku kala dunia terasa berat, sebagai obat yang mengingatkanku bahwa aku tak sendiri.
*tiya huey, omo, ica, tha, bray, carien, acus, emma, stendjoz, i love you all..
Terimakasih para sahabat, untuk waktu hujan sore-sore yang kita bagi bersama. Semuanya terekam dalam ingatan, tersimpan dalam hati, bekalku kala dunia terasa berat, sebagai obat yang mengingatkanku bahwa aku tak sendiri.
*tiya huey, omo, ica, tha, bray, carien, acus, emma, stendjoz, i love you all..
Minggu, 15 Februari 2009
nano-nano
Yes, dear..
Rasanya kayak nano-nano, ada manis, asam, asin, ramai rasanya!
Here's the summary :
Rasanya kayak nano-nano, ada manis, asam, asin, ramai rasanya!
Here's the summary :
- Aku ngomong sama si abang sayang apa, yang aku rasain. Bodooohhhhhh...!!! Mau ditaro dimana mukaku nanti kalo ketemu.. :( Kira-kira apa yang akan terjadi ya..??
- Kasuistik 3 berantakan, nggak selesai core-nya nggak ketemu, sakit perut bulanan, lengkap lah sudah penderitaan.
- Sidang konseling dan kasuistik di depan mata, aku nggak tahu harus nyiapin apa selain mental untuk dibantai sama senyum memelas.
- Aku tahu apa artinya sahabat, karena aku punya mereka. Gita, Tiya, Sabtu malam waktu kita bertiga nangis sambil berpelukan di taman kampus Jatinangor tercinta tak akan pernah terlupakan seumur hidup, ever.. Kalian yang membuat hidup ini bermakna. Izinkan aku mengekstraknya dalam pikiran dan jiwa. --> Cerita lengkap menyusul :)
Ciao..
Kamis, 12 Februari 2009
gara-gara eskrim
Saya lagi makan eskrim. Vanila. Best of the best. Mungkin berlebihan, tapi filosofinya sederhana lho. Saya pernah denger, tapi lupa dari mana. Hidup itu kayak eskrim. Asem kayak strawberry, seru kayak tutifrutti, pahit kayak cokelat, atau memabukkan kayak rumraisin. Tapi saya pasti kembali ke vanila, yang dimanapun sama rasanya. Vanila itu aman, vanila itu nyaman, vanila itu kayak pulang ke rumah.
Ingat dua postingan saya terakhir?
Saya dapat tawaran tutifruti, lepas dari itu bercandaan as always atau 'serius karena pantas' (entah apa maksudnya, saya tak mau lagi bertanya). Tutifrutti memang menyenangkan ya. Warna-warni pastel yang nge-blend dengan manisnya. Belum lagi rasanya, lengkap, ada asem dan manis yang pas, dingin eskrim yang menyatu dengan segarnya rasa. Pengalaman yang kaya hanya dengan satu suap eskrim dingin rasa tutifrutti.
Tapi, bagaimana kalau saya lelah?
Bagaimana kalau semua kekayaan rasa itu membuat saya bosan karena terlalu ramai?
Bagaimana kalau saya ingin kembali pada cinta sejati saya, vanila?
Hari ini saya memutuskan, saya tak ingin tutifrutti selamanya.
Saya ingin tutifrutti kalau cuaca sedang panas-panasnya.
Saya ingin vanila, selalu pas kapan saja.
Saya ingin vanila yang sederhana, tanpa toping apa-apa.
Saya tak ingin tas seharga puluhan juta atau gaun karya perancang ternama.
Saya tak ingin hanya diam di rumah, mengurus anak, lalu mengahabiskan uang suami.
Saya tak ingin mall setiap hari.
Saya mau ke pasar bersama, sambil bergandeng tangan.
Saya ingin ke supermarket biasa sambil berdebat mau sambel merk apa.
Saya ingin masak buat suami dan anak saya.
Saya ingin kerja, karena saya sudah melewati kuliah yang tidak mudah.
Saya ingin pulang ke rumah yang hangat, sederhana, mungil, tapi itu lah rumah yang kita bangun bersama, tempat kita bertumbuh, tempat kita menangis dan tertawa.
Saya ingin selalu bisa pulang ke rumah..
Hai kamu yang menawarkanku tutifrutti, sudah siapkah jika aku ingin vanila???
Karena aku sudah memutuskan, aku suka vanila.
*sialll...kamu membuat kesukaanku makan eskrim menjadi sesi perenungan :D
Ingat dua postingan saya terakhir?
Saya dapat tawaran tutifruti, lepas dari itu bercandaan as always atau 'serius karena pantas' (entah apa maksudnya, saya tak mau lagi bertanya). Tutifrutti memang menyenangkan ya. Warna-warni pastel yang nge-blend dengan manisnya. Belum lagi rasanya, lengkap, ada asem dan manis yang pas, dingin eskrim yang menyatu dengan segarnya rasa. Pengalaman yang kaya hanya dengan satu suap eskrim dingin rasa tutifrutti.
Tapi, bagaimana kalau saya lelah?
Bagaimana kalau semua kekayaan rasa itu membuat saya bosan karena terlalu ramai?
Bagaimana kalau saya ingin kembali pada cinta sejati saya, vanila?
Hari ini saya memutuskan, saya tak ingin tutifrutti selamanya.
Saya ingin tutifrutti kalau cuaca sedang panas-panasnya.
Saya ingin vanila, selalu pas kapan saja.
Saya ingin vanila yang sederhana, tanpa toping apa-apa.
Saya tak ingin tas seharga puluhan juta atau gaun karya perancang ternama.
Saya tak ingin hanya diam di rumah, mengurus anak, lalu mengahabiskan uang suami.
Saya tak ingin mall setiap hari.
Saya mau ke pasar bersama, sambil bergandeng tangan.
Saya ingin ke supermarket biasa sambil berdebat mau sambel merk apa.
Saya ingin masak buat suami dan anak saya.
Saya ingin kerja, karena saya sudah melewati kuliah yang tidak mudah.
Saya ingin pulang ke rumah yang hangat, sederhana, mungil, tapi itu lah rumah yang kita bangun bersama, tempat kita bertumbuh, tempat kita menangis dan tertawa.
Saya ingin selalu bisa pulang ke rumah..
Hai kamu yang menawarkanku tutifrutti, sudah siapkah jika aku ingin vanila???
Karena aku sudah memutuskan, aku suka vanila.
*sialll...kamu membuat kesukaanku makan eskrim menjadi sesi perenungan :D
Selasa, 10 Februari 2009
ada juga yang berubah..
Saya pikir semuanya akan kembali seperti biasa. Saya pikir hanya keterkejutan sesaat dan lalu menghilang. Tapi ternyata menata hati memang tidak semudah itu. Saya nggak berani telfon secuek biasa, kalau minta ditemenin bikin tugas malem-malem dan mata mulai sayup. Saya nggak berani SMS padahal lagi ada lagu "Pernah Muda"-nya BCL, lagu wajib saya untuk SMS dia, cuma menyanyikan sebaris kalimatnya. Ada apa ini?
Saya mulai mencari, apa yang terjadi. Saya mulai menilik ke dalam hati, ada apa di sana.
Waktu, boleh kembali sebentar ke sore itu? Biar saya nikmati debaran jantung saya tanpa sibuk berpikir. Biar saya endapkan dulu rasanya tanpa bertanya. Karena tiba-tiba saya ingin mengenangnya, meski itu hanya perbincangan as always yang mungkin tanpa makna.
Mungkin besok, lusa, minggu depan, bulan depan, semuanya akan kembali seperti biasa. Karena dia selalu ada. Seperti biasanya. Tapi biar sore itu, as always yang biasanya itu, ingin saya kenang, ingin saya simpan, dan setiap saya recall, saya akan tersenyum manis sambil memejamkan mata. Berharap mendengar suaranya.
Saya mulai mencari, apa yang terjadi. Saya mulai menilik ke dalam hati, ada apa di sana.
Waktu, boleh kembali sebentar ke sore itu? Biar saya nikmati debaran jantung saya tanpa sibuk berpikir. Biar saya endapkan dulu rasanya tanpa bertanya. Karena tiba-tiba saya ingin mengenangnya, meski itu hanya perbincangan as always yang mungkin tanpa makna.
Mungkin besok, lusa, minggu depan, bulan depan, semuanya akan kembali seperti biasa. Karena dia selalu ada. Seperti biasanya. Tapi biar sore itu, as always yang biasanya itu, ingin saya kenang, ingin saya simpan, dan setiap saya recall, saya akan tersenyum manis sambil memejamkan mata. Berharap mendengar suaranya.
Minggu, 08 Februari 2009
as always..
Hari ini saya makan siang dengan seorang sahabat, abang tersayang, yang kalau baca ini mungkin akan senyum-senyum nggak jelas, dengan lesung pipit andalannya :D (hehehe :D i know you, dear..)
Hari ini saya rencanakan akan jadi makan siang yang menyenangkan, as always, bersamanya selalu menyenangkan. Diawali berkeliling mencari tempat makan karena tempat makan favoritnya penuh. Dan kami makan siang di tempat makan sunda, pinggir jalan, ruame buanget. Berhubung laper, kami nggak banyak ngobrol, sibuk makan ayam bakar, perkedel, pepes, tahu tempe, plus sambel super dan lalaban, hmmm yummyyy.. Paling ngobrol sedikir soal ramenya tempat itu, soal jaga malemnya nanti malem (dia BUKAN hansip! sekali lagi dy BUKAN hansip..tapi kalo dia sambil nyambi ya saya nggak tau juga ya.. :D).
Trussss setelah muter-muter nggak jelas dan terjebak macet, kami memutuskan makan eskrim di tempat yang pernah dia rekomendasiin buat saya, dan janji ngajak saya ke sana, tapi baru kesampean sekarang.
Tempatnya lumayan menyenangkan, sepi, cuma menunya rada aneh dan membingungkan..heheheheee..
Dimulailah pembicaraan kami.
Pertama, masalah keluarga..
Nyambung ke...soal rencana spesialisasi yang akan ditekuninya..
Itu bahan bercandaan kami, as always, bersamanya saya bisa membicarakan apa saja. Tapi hari itu ada yang sedikit berbeda, lancarnya dia bicara bercanda, soal 4 tahun ke depan, bali, spesialis anestesi, s2 saya yang harusnya udah selesai, bisa cari kerja di bali, sampe dia selesai.
Hahahahahahahahahahahahahaaa..
As always, bersamanya, bercanda seperti itu selalu menyenangkan.
Tapi ternyata tak berhenti juga bicara itu..
Bahkan sampai eskrim sudah mencair, sampai duduk lagi di mobil, melanjutkan pembicaraan itu. As always, masih menyenangkan, meski jantung saya mulai berdetak tidak karuan. Sampai akhirnya saya nggak tahan. Saya pastikan, ini bercanda atau serius??? Dan jawabannya masih ambigu.. Saya sempet turun sebentar di tempat fotokopian untuk mengkopi bahan ujian minggu depan. Jantung saya tidak berhenti bedegup, kepala saya tidak berhenti berputar. Suaranya tidak berhenti terngiang di telinga saya, bali, tahun depan, 4 tahun ke depan, kerja, lalu ngurus anak. Termasuk tawarannya, plus catatannya, "kalo kamu nggak jadi sama abangmu".
Sampai malam ini, semuanya masih berputar di kepala saya.
Apa itu tawaran masa depan?
Tahun depan saya 25, saya tahan seperti apa pun tak akan bisa. Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu suatu pilihan.
Apa saya harus dewasa mulai sekarang? Berarti berpikir serius, tentang hidup saya, tentang pekerjaan, termasuk menikah, berumahtangga, berarti mutlak, pasangan hidup saya. Dia bukan orang baru, dia selalu menjadi bagian hidup saya dengan caranya, yang terkadang tidak pernah saya mengerti, atau bahkan saya sadari, tapi dia ada, as always..
Begitu banyak yang saya maknakan "as always.." dengannya, tapi dengan pembicaraan "bercanda" yang kami lakukan tadi siang, apa "as always.." tentangnya masih akan berlaku? Saya takut perubahan, meskipun para filsuf berkata, satu-satunya hal yang pasti, adalah ketidakpastian itu sendiri. Hidup itu dinamis, tapi perubahan itu menetap.
Sampai sekarang, semuanya masih berputar dalam kepala saya.
Seandainya saya bisa bilang padanya, saya sayang dia apa adanya, kegilaannya, senandung-senandungnya, ceritanya, waham-wahamnya, bahkan kemanjaannya. Mungkin itu satu-satunya yang tidak akan pernah berubah.
Sayang saya padanya, as always..
Hari ini saya rencanakan akan jadi makan siang yang menyenangkan, as always, bersamanya selalu menyenangkan. Diawali berkeliling mencari tempat makan karena tempat makan favoritnya penuh. Dan kami makan siang di tempat makan sunda, pinggir jalan, ruame buanget. Berhubung laper, kami nggak banyak ngobrol, sibuk makan ayam bakar, perkedel, pepes, tahu tempe, plus sambel super dan lalaban, hmmm yummyyy.. Paling ngobrol sedikir soal ramenya tempat itu, soal jaga malemnya nanti malem (dia BUKAN hansip! sekali lagi dy BUKAN hansip..tapi kalo dia sambil nyambi ya saya nggak tau juga ya.. :D).
Trussss setelah muter-muter nggak jelas dan terjebak macet, kami memutuskan makan eskrim di tempat yang pernah dia rekomendasiin buat saya, dan janji ngajak saya ke sana, tapi baru kesampean sekarang.
Tempatnya lumayan menyenangkan, sepi, cuma menunya rada aneh dan membingungkan..heheheheee..
Dimulailah pembicaraan kami.
Pertama, masalah keluarga..
Nyambung ke...soal rencana spesialisasi yang akan ditekuninya..
Itu bahan bercandaan kami, as always, bersamanya saya bisa membicarakan apa saja. Tapi hari itu ada yang sedikit berbeda, lancarnya dia bicara bercanda, soal 4 tahun ke depan, bali, spesialis anestesi, s2 saya yang harusnya udah selesai, bisa cari kerja di bali, sampe dia selesai.
Hahahahahahahahahahahahahaaa..
As always, bersamanya, bercanda seperti itu selalu menyenangkan.
Tapi ternyata tak berhenti juga bicara itu..
Bahkan sampai eskrim sudah mencair, sampai duduk lagi di mobil, melanjutkan pembicaraan itu. As always, masih menyenangkan, meski jantung saya mulai berdetak tidak karuan. Sampai akhirnya saya nggak tahan. Saya pastikan, ini bercanda atau serius??? Dan jawabannya masih ambigu.. Saya sempet turun sebentar di tempat fotokopian untuk mengkopi bahan ujian minggu depan. Jantung saya tidak berhenti bedegup, kepala saya tidak berhenti berputar. Suaranya tidak berhenti terngiang di telinga saya, bali, tahun depan, 4 tahun ke depan, kerja, lalu ngurus anak. Termasuk tawarannya, plus catatannya, "kalo kamu nggak jadi sama abangmu".
Sampai malam ini, semuanya masih berputar di kepala saya.
Apa itu tawaran masa depan?
Tahun depan saya 25, saya tahan seperti apa pun tak akan bisa. Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu suatu pilihan.
Apa saya harus dewasa mulai sekarang? Berarti berpikir serius, tentang hidup saya, tentang pekerjaan, termasuk menikah, berumahtangga, berarti mutlak, pasangan hidup saya. Dia bukan orang baru, dia selalu menjadi bagian hidup saya dengan caranya, yang terkadang tidak pernah saya mengerti, atau bahkan saya sadari, tapi dia ada, as always..
Begitu banyak yang saya maknakan "as always.." dengannya, tapi dengan pembicaraan "bercanda" yang kami lakukan tadi siang, apa "as always.." tentangnya masih akan berlaku? Saya takut perubahan, meskipun para filsuf berkata, satu-satunya hal yang pasti, adalah ketidakpastian itu sendiri. Hidup itu dinamis, tapi perubahan itu menetap.
Sampai sekarang, semuanya masih berputar dalam kepala saya.
Seandainya saya bisa bilang padanya, saya sayang dia apa adanya, kegilaannya, senandung-senandungnya, ceritanya, waham-wahamnya, bahkan kemanjaannya. Mungkin itu satu-satunya yang tidak akan pernah berubah.
Sayang saya padanya, as always..
Rabu, 28 Januari 2009
terimakasih
terimakasih, sayang..
untuk pelukan hangat di kala lelap
untuk tak bergerak di kala kau terbangun lebih dulu
terimakasih, sayang..
untuk genggaman erat saat aku dingin
untuk cium mesra di kala bersama
terimakasih, sayang..
untuk selalu ada
untuk tak pernah lelah
untuk mencintaiku apa adanya
dan aku harap kamu tahu
aku pun begitu untukmu
selalu
selamanya
untuk pelukan hangat di kala lelap
untuk tak bergerak di kala kau terbangun lebih dulu
terimakasih, sayang..
untuk genggaman erat saat aku dingin
untuk cium mesra di kala bersama
terimakasih, sayang..
untuk selalu ada
untuk tak pernah lelah
untuk mencintaiku apa adanya
dan aku harap kamu tahu
aku pun begitu untukmu
selalu
selamanya
Jumat, 23 Januari 2009
EXHIBITIONIST
yaampuuunnnnn padahal saya udah 7 tahun bergelut dalam dunia orang sakit,
sakit mental
sakit hati
sakit jiwa
tapi ternyata, kalo figur nyata di depan mata, nggak gampang ya menghadapinya
ceritanya beberapa hari yang lalu temen se kos cerita
kalo temennya ketemu EXHIBITIONIST di angkot
dia ngebolongin celananya
pas kebetulan cuma ada temennya temen kos saya dan cowok sakit itu
dia ngangkang aja gitu
dan saya dengan ilmu yang bertahun-tahun saya hirupi
cuma bisa bilang
kalo orang gitu, harus tenang, karena kalo kita takut
dia malah doyan
tadi pagi, saya naik angkot ke kampus
jaraknya cuma seiprit
paling juga lima menit naik angkot
ada supir
bapak" abis belanja
sama cowok yang duduk di belakang supir
nggak lama, bapak itu turun
saya juga cuek aja
nggak lama, giliran saya yang musti turun
saya yang duduk bersebelahan sama cowok itu meski nggak rapat
menoleh kanan sambil bilang "kiri payun.."
dan cowok itu ngangkang
dan memperlihatkan sesuatu yang harusnya dia tutupi
alamaaaaaaaaakkkkkkkk...!!!!
yang namanya takuuuuttttttttt
mau pingsan rasanya
saya sampe bisa denger detak jantung saya sendiri
takut luar biasa
kalo-kalo pas saya lewat mau turun tiba-tiba disergap
cowok sakit itu celangap aja ngeliatin saya
saya berusaha cuek padahal mau mati rasanya
astagaaaaaaaaaa
padahal sakitnya orang itu dunia saya
tapi takutnya nggak ketahan
sampe kampus saya jerit" sama temen"
pada prihatin, ngambilin minum,
sambil pada cekikikan
"Mustinya lo bilang, alah kecil gitu aja pamer""
temen lain bilang
"Duduk aja di depan, sebelah supir, paling aman"
temen lain menimpali
"Kalo supirnya yang exhibitionist?? mampus lo"
astagaaaaa
temen" lain juga cerita pengalaman mereka dengan orang" exhibitionist
ternyata banyak ya?
saya langsung sms pacar
dia cuma menanggapi ringan
katanya saya harus tenang, tinggal turun aja, jangan panik
kan udah belajar
astagaaaaaaaaaaaa
apa orang sakit sudah semakin banyak?
apa orang sakit udah biasa aja?
apa saya yang luar biasa ya??
sakit mental
sakit hati
sakit jiwa
tapi ternyata, kalo figur nyata di depan mata, nggak gampang ya menghadapinya
ceritanya beberapa hari yang lalu temen se kos cerita
kalo temennya ketemu EXHIBITIONIST di angkot
dia ngebolongin celananya
pas kebetulan cuma ada temennya temen kos saya dan cowok sakit itu
dia ngangkang aja gitu
dan saya dengan ilmu yang bertahun-tahun saya hirupi
cuma bisa bilang
kalo orang gitu, harus tenang, karena kalo kita takut
dia malah doyan
tadi pagi, saya naik angkot ke kampus
jaraknya cuma seiprit
paling juga lima menit naik angkot
ada supir
bapak" abis belanja
sama cowok yang duduk di belakang supir
nggak lama, bapak itu turun
saya juga cuek aja
nggak lama, giliran saya yang musti turun
saya yang duduk bersebelahan sama cowok itu meski nggak rapat
menoleh kanan sambil bilang "kiri payun.."
dan cowok itu ngangkang
dan memperlihatkan sesuatu yang harusnya dia tutupi
alamaaaaaaaaakkkkkkkk...!!!!
yang namanya takuuuuttttttttt
mau pingsan rasanya
saya sampe bisa denger detak jantung saya sendiri
takut luar biasa
kalo-kalo pas saya lewat mau turun tiba-tiba disergap
cowok sakit itu celangap aja ngeliatin saya
saya berusaha cuek padahal mau mati rasanya
astagaaaaaaaaaa
padahal sakitnya orang itu dunia saya
tapi takutnya nggak ketahan
sampe kampus saya jerit" sama temen"
pada prihatin, ngambilin minum,
sambil pada cekikikan
"Mustinya lo bilang, alah kecil gitu aja pamer""
temen lain bilang
"Duduk aja di depan, sebelah supir, paling aman"
temen lain menimpali
"Kalo supirnya yang exhibitionist?? mampus lo"
astagaaaaa
temen" lain juga cerita pengalaman mereka dengan orang" exhibitionist
ternyata banyak ya?
saya langsung sms pacar
dia cuma menanggapi ringan
katanya saya harus tenang, tinggal turun aja, jangan panik
kan udah belajar
astagaaaaaaaaaaaa
apa orang sakit sudah semakin banyak?
apa orang sakit udah biasa aja?
apa saya yang luar biasa ya??
Selasa, 20 Januari 2009
Senin, 19 Januari 2009
Minggu, 18 Januari 2009
gunting kuku
aku kangen..
duduk berdua di sofa
bicara tentang teman-teman kantormu
bicara tentang sahabat-sahabat sintingku
tertawa-tawa padahal kita sama-sama tak ada di kejadiannya
tapi kita seolah bertengger di sepatu masing-masing
jadi bisa melangkah bersama
aku kangen..
masak berdua
sambil kamu terus mengomel
tapi tak lepas memeluk pinggangku
aku kangen..
tiduran di ranjang sempit
berebut selimut yang cuma satu
aku akan sibuk mengomel
dan kamu membungkamku
dengan menenggelamkan wajahmu di tengkukku
aku kangen..
membersihkan wajahmu sebelum mandi malam
sambil berkomentar apakah kita menghirup napas yang sama
karena tak pernah kapasmu sebersih kapasku
aku kangen..
menggunting kukumu
sambil duduk di pangkuanmu
kamu memelukku dari belakang
sambil meniupi telingaku
sayang, udah gunting kuku??
duduk berdua di sofa
bicara tentang teman-teman kantormu
bicara tentang sahabat-sahabat sintingku
tertawa-tawa padahal kita sama-sama tak ada di kejadiannya
tapi kita seolah bertengger di sepatu masing-masing
jadi bisa melangkah bersama
aku kangen..
masak berdua
sambil kamu terus mengomel
tapi tak lepas memeluk pinggangku
aku kangen..
tiduran di ranjang sempit
berebut selimut yang cuma satu
aku akan sibuk mengomel
dan kamu membungkamku
dengan menenggelamkan wajahmu di tengkukku
aku kangen..
membersihkan wajahmu sebelum mandi malam
sambil berkomentar apakah kita menghirup napas yang sama
karena tak pernah kapasmu sebersih kapasku
aku kangen..
menggunting kukumu
sambil duduk di pangkuanmu
kamu memelukku dari belakang
sambil meniupi telingaku
sayang, udah gunting kuku??
Sabtu, 17 Januari 2009
dia
dia
bukan orang baru
tapi tak pernah absen mengisi hidupku
meski dengan cara yang tak pernah kutahu
dia
hampir tak pernah hadir di depan mata
tapi entah bagaimana
dia yang membuat kerumitanku seakan mudah adanya
dia
tak pernah kubayangkan dia lebih dari sosoknya
tapi dia ada
dengan segala keberadaannya
membuatku terpejam sesaat
menikmati hangat dan nyerinya hati
mengucap syukur
karena dia ada
dia
*terimakasih untuk semua yang pernah kita bagi bersama,
maaf kalau ada kata"mu yang kupinjam
karena memang rasa yang bicara
bukan orang baru
tapi tak pernah absen mengisi hidupku
meski dengan cara yang tak pernah kutahu
dia
hampir tak pernah hadir di depan mata
tapi entah bagaimana
dia yang membuat kerumitanku seakan mudah adanya
dia
tak pernah kubayangkan dia lebih dari sosoknya
tapi dia ada
dengan segala keberadaannya
membuatku terpejam sesaat
menikmati hangat dan nyerinya hati
mengucap syukur
karena dia ada
dia
*terimakasih untuk semua yang pernah kita bagi bersama,
maaf kalau ada kata"mu yang kupinjam
karena memang rasa yang bicara
Jumat, 16 Januari 2009
hujan lagi..
hujan..
hmmmmmmmm
buatku hujan selalu membawa romantisme tersendiri
baunya, campuran bau air dan tanah, selalu mengajakku menikmati nikmatnya kesendirian..
hanya aku, piyama flanel, sweater putih kesayangan, selimut tebal dan teh hijau hangat.
hujan selalu membuatku merenung
hujan selalu menarikku ke dalam pesona magisnya
aku pernah terguyur hujan dan demam karenanya
aku pernah batal beraktivitas karena hujan tak kunjung reda
tapi tak pernah sedikitpun cintaku terhapus pada hujan
sekarang hujan lagi, sayang..
adakah kau melamunkan aku juga disana?
adakah hatimu seolah meleleh bersama tetesan hujan
mengalirkan kerinduan tak terperikan?
sekarang hujan lagi..
dan aku menikmatinya dalam kesendirianku
dan lamunanku akan dirimu..
hmmmmmmmm
buatku hujan selalu membawa romantisme tersendiri
baunya, campuran bau air dan tanah, selalu mengajakku menikmati nikmatnya kesendirian..
hanya aku, piyama flanel, sweater putih kesayangan, selimut tebal dan teh hijau hangat.
hujan selalu membuatku merenung
hujan selalu menarikku ke dalam pesona magisnya
aku pernah terguyur hujan dan demam karenanya
aku pernah batal beraktivitas karena hujan tak kunjung reda
tapi tak pernah sedikitpun cintaku terhapus pada hujan
sekarang hujan lagi, sayang..
adakah kau melamunkan aku juga disana?
adakah hatimu seolah meleleh bersama tetesan hujan
mengalirkan kerinduan tak terperikan?
sekarang hujan lagi..
dan aku menikmatinya dalam kesendirianku
dan lamunanku akan dirimu..
Minggu, 04 Januari 2009
ternyata...
dalam beberapa hari, banyak hal yang tidak pernah terlintas justru terpikirkan..
apa yang terlihat seperti berlalu begitu saja ternyata meninggalkan banyak kesan,
sesuatu yang sepertinya sederhana ternyata begitu berharga..
mungkin hanya sekedar sapaan,
ternyata membuatku menyadari eksistensi diakui.
sebuah sms singkat menanyakan hari yang kulalui,
ternyata membuatku menyadari ada orang yang masih begitu mengasihiku.
lebih daripada itu,
bagaimana seulas senyum, usapan lembut, candaan sehari-hari,
membuatku menyadari aku tidak sendiri.
aku hanya berusaha bersyukur akan apa yang kupunya,
dan sekarang baru aku sadari ternyata aku sangat berkelebihan.
terimakasih.
apa yang terlihat seperti berlalu begitu saja ternyata meninggalkan banyak kesan,
sesuatu yang sepertinya sederhana ternyata begitu berharga..
mungkin hanya sekedar sapaan,
ternyata membuatku menyadari eksistensi diakui.
sebuah sms singkat menanyakan hari yang kulalui,
ternyata membuatku menyadari ada orang yang masih begitu mengasihiku.
lebih daripada itu,
bagaimana seulas senyum, usapan lembut, candaan sehari-hari,
membuatku menyadari aku tidak sendiri.
aku hanya berusaha bersyukur akan apa yang kupunya,
dan sekarang baru aku sadari ternyata aku sangat berkelebihan.
terimakasih.
Sabtu, 03 Januari 2009
the journey of 2009 starts with..
PENDEWASAAN DIRI..
kaget banget ternyata perjalanan di tahun 2009 dibuka dengan suatu proses pendewasaan diri yang tidak bisa dibilang mudah.
tapi paling nggak sekarang mulai bisa sedikit berpikir positif,
ternyata Tuhan menganggap cukup layak untuk dites naik tingkat.
masih terlalu banyak pertanyaan yang serupa bola salju, semakin bergulir akan semakin besar. satu tanya mengapa akan dilajutkan dengan mengapa lainnya..
sampai akhirnya terlalu banyak mengapa..
dan cuma bisa dijawab dengan helaan napas panjang.
in the end, the only matter in this world is LOVE
ya, aku percaya itu.
tapi ketika cinta dihadapkan dengan pilihan untuk membebaskan atau menjerat, sekuat apa ia mampu bertahan?
adilkah mempertanyakan cinta dalam situasi ini?
mungkin aku harus belajar merelakannya..
melepaskannya..
entah sekuat apa hatiku menahannya,
melepaskanmu,
tidak akan pernah menjadi sesuatu yang mudah.
bahkan terlalu menyakitkan..
karena ternyata cinta itu ada untukmu sayang, selalu, selamanya.
tanpa disadari, cinta untukmu ternyata lebih besar dari yang kubayangkan sehingga sering kali kupaksa hatiku yang rapuh dikeruk lebih besar, lebih dalam, agar mampu menampungnya.
wahai hatiku yang mungil,
yang entah keberapa kali terluka,
sanggupkah engkau menanggungnya?
karena ketika engkau hancur, maka tak ada lagi eksistensi ku di bumi ini..
kaget banget ternyata perjalanan di tahun 2009 dibuka dengan suatu proses pendewasaan diri yang tidak bisa dibilang mudah.
tapi paling nggak sekarang mulai bisa sedikit berpikir positif,
ternyata Tuhan menganggap cukup layak untuk dites naik tingkat.
masih terlalu banyak pertanyaan yang serupa bola salju, semakin bergulir akan semakin besar. satu tanya mengapa akan dilajutkan dengan mengapa lainnya..
sampai akhirnya terlalu banyak mengapa..
dan cuma bisa dijawab dengan helaan napas panjang.
in the end, the only matter in this world is LOVE
ya, aku percaya itu.
tapi ketika cinta dihadapkan dengan pilihan untuk membebaskan atau menjerat, sekuat apa ia mampu bertahan?
adilkah mempertanyakan cinta dalam situasi ini?
mungkin aku harus belajar merelakannya..
melepaskannya..
entah sekuat apa hatiku menahannya,
melepaskanmu,
tidak akan pernah menjadi sesuatu yang mudah.
bahkan terlalu menyakitkan..
karena ternyata cinta itu ada untukmu sayang, selalu, selamanya.
tanpa disadari, cinta untukmu ternyata lebih besar dari yang kubayangkan sehingga sering kali kupaksa hatiku yang rapuh dikeruk lebih besar, lebih dalam, agar mampu menampungnya.
wahai hatiku yang mungil,
yang entah keberapa kali terluka,
sanggupkah engkau menanggungnya?
karena ketika engkau hancur, maka tak ada lagi eksistensi ku di bumi ini..
Langganan:
Komentar (Atom)